Friday, September 06, 2013

Aku Lupa untuk Bersyukur

Menurut hasil tes kepribadian, aku memang bukan termasuk orang yang melankolis. Cenderung sanguinis-koleris. Tapi bukan berarti, sisi melankolisku sama sekali tak ada. Contohnya saja, hari ini. Ada hal kecil yang terjadi, yang membuat sisi melankolisku keluar. Memang saat seperti ini jarang terjadi. Tapi jika ini terjadi seperti tadi, maka, nothing I can do. Mood bisa berubah 180 derajat. Sekeras apapun, wanita tetap wanita, ada kalanya urusan hati mengalahkan segalanya.

Sebenarnya kejadiannya biasa saja. Ketika terlibat pembicaraan dengan beberapa sahabat. Salah satu teman mengutarakan bahwa dia ingin menyudahi amanahnya di salah satu organisasi karena urusan kuliah. Untuk mahasiswa semester akhir sepertiku, kuliah memang menjadi hal yang begitu sensitif, aku akui itu.



Di sinilah sisi melankolisku muncul. Ah, kenapa aku tak mampu melakukan hal ini pada hidupku? Aku juga ingin memperjuangkan impian-impianku. Aku ingin fokus kuliah, aku ingin memenangkan lomba, aku ingin lebih cemerlang lagi dalam akademis, aku ingin lulu 3,5 tahun dan semua impian-impian lain. Semua hal yang selama ini aku nomorsekiankan. Semua hal yang bisa aku capai kalau aku serius dan fokus pada hal ini saja, tanpa peduli yang lain.

Tapi malam ini, aku mencoba berfikir. Memikirkan tentang hal yang membuat hampir setengah hariku tadi menjadi kelabu. Dan ternyataa.. ah, aku lupa untuk bersyukur. Dulu semenjak mengenal kehidupan kuliah, aku memang tidak mengambil komitmen untuk fokus di kuliah saja. Karena aku tahu, bidang ini memang bukan keinginan utamaku. Tapi aku janji untuk melakukan yang terbaik yang aku mampu dan tetap berusaha mengambil apapun pelajaran yang aku bisa ambil dalam perjalanannya. Alhamdulillah, Bapak memberiku banyak ruang dan kebebasan untuk belajar. Bapak ingin aku belajar dari hidupku, bukan sekedar dari bangku kuliah. Dan beginilah akhirnya, meskipun secara akademik aku tidak begitu cemerlang, tapi semoga saja tak masalah, I am enjoying every second in my life.

Aku benar-benar lupa untuk bersyukur. Dari semua amanah yang aku jalani di kampus putih biru ini, aku telah belajar banyak hal. Aku belajar mendewasakan diri dengan semua masalah yang terjadi, aku belajar untuk mengambil keputusan, aku belajar untuk tidak menjadi daddy's little girl, aku belajar untuk mendisiplinkan diriku. Ya, alhamdulillah aku mampu untuk menjadikan uzi seperti sekarang ini :)

Aku benar-benar lupa untuk bersyukur. Dari semua kesibukan diluar bangku kuliah ini, aku mengenal banyak orang. Aku mengenal adik-adik KAMMI Edu yang selalu menjadi sumber semangatku, mereka yang kapanpun siap untuk kupeluk tanpa aku khawatirkan akan ikut merasakan kegelisahan dan kesedihanku. Aku mengenal kawan-kawan KAMMI, kawan seperjuangan yang siap menjadi tempatku untuk pulang. Aku mengenal kawan-kawan DPM, yang selau menjadi moodbuster, dan merekalah yang membuatku memahami bagaimana arti perjuangan, pengorbanan dan profesionalitas Aku mengenal kawan-kawan melingkar, sumber inspirasi dan kekuatan setiap minggunya, membuatku untuk tetap kuat dan bertahan dalam berjuang. Ah, dan masih banyak lagi, kawan-kawan BEM, IMAKA, warga sekitar, dan semua orang yang telah hadir di bangku kuliah kehidupanku :') 

KAMMI


kampanye dialogis DPM

my lovely one :)

Dan tak lupa, tentu saja kawan-kawanku SI-34-01 dan keempat sahabat baikku. Mereka yang membuat bangku kuliah tak pernah terasa membosankan :)

SI-34-01

Alhamdulillah, semua amanah ini tetap dapat aku jalani. Jangankan terfikir untuk mundur, aku saja merasa belum mampu memberikan kontribusi setelah amanah-amanah ini membuatku tumbuh menjadi dewasa seperti ini. Ya, aku harus memberikan yang terbaik, setidaknya untuk berterimakasih kepada amanah-amanah yang telah menjadikan uzi yang dulu menjadi uzi yang sekarang.

Mungkin, ada baiknya kita berfikir ulang ketika harus mundur dari suatu amanah. Jangan sampai itu hanya menjadi ego saja. Lihat bagaimana hidup mengajarkan kita untuk belajar dari sesuatu yang kita dapatkan, bukan sesuatu yang kita inginkan.

Bandung, 7-9-13
00.45

No comments:

Post a Comment