Monday, January 04, 2010

Saya Lupa Kapan Saya Menulis Ini Heheh

Lalu bayangmu mulai mengabur. Seperti terkikis. Dua bola mata yang mencari, kini tiada lagi kunanti. Biar saja embun tetap menghiasi jendela dimana selalu kutulis nama itu dalam derasnya hujan yang tak kau suka. Embun itu kini tak ada guna dan istimewanya lagi, baik bagiku ataupun bagimu. Sedangkan hujan, kini baunya dan suaranya terasa begitu menyesakkan.
Memang tak ada lagi yang perlu kucerna. Aku telah mati dalam dalamnya perasaan yang kau buang. Aku mati bersama tiap hembusan angin yang kau anggap telah melukaimu. Aku hanya sebagian cerita yang singgah. Aku hanya sebongkah kenangan yang selalu siap untuk dibuang.

No comments:

Post a Comment