Sunday, August 02, 2009

Kehidupan manusia seperti sebuah siklus. Melewati masa demi masa. Mulai dari seseorang dilahirkan, bayi, anak-anak, remaja, dewasa, tua, dan akhirnya mati. Terkadang semua itu terasa begitu cepat, namun terkadang terasa begitu lambat.
Kini aku sedang berada pada masa remaja. Tapi entahlah, sebenarnya pada keadaan seperti apakah kita disebuat dewasa ? Hal inilah yang membuatku tak tahu dimana posisiku sekarang. Di usia 17 tahun, aku lebih senang disebut remaja yang berharap menjadi dewasa. Hehe..
Sebenernya aku nulis ini karena terinspirasi setelah kepulangan Mas Aul ke indonesia. Yah... Mas Aul punya pilihan sendiri untuk melanjutkan hidupnya. Saat Mas Aul balik, terasa biasa saja. Tapi lama-lama kehilangan juga (Mas Aul jangan GR!!). Maklumlah, selama 17 tahun aq gag pernah jauh-jauh dari dia. Mungkin karena usia yang terlalu dekat yang membuat kami sering bertengkar, tapi keakraban kami tidak dapat dipungkiri lagi. Sampai-sampai bapak bilang : “Neg cedhak we mambu tai, neg adoh mambu kembang” ( klo deket bau tai, klo jauh bau bunga). Haha.. klo menurutku, emang begitulah yang disebut sodara..
Tapi setelah aku pikir-pikir, ternyata aq dan keluaragaku mungkin uda gag akan tinggal untuk jangka waktu yang lama lagi ama Mas Aul. Karena setelah ini Mas Aui kuliah di Bandung, tyuz mungkin kerja dan nikah. Mungkin pamitan Mas Aul kemarin merupakan pamitan dia untuk menuju kehidupan yang luas, kehidupan yang sebenarnya.
Cepat atu lambat, aku akan melewati saat-saat seperti itu. Aku akan keluar dari kehidupan yang telah memanjakanku ini. Aku akan menghadapi kehidupan yang sebenarnya. Yang lebih keras dan lebih menuntutku untuk menjadi dewasa. Saat dimana aku harus mampu membuat pilihan-pilihan sendiri.
Hingga nanti pada saatnya, jika Allah memberi umur panjang, aku akan kerja, lalu seperti keinginan banyak orang, menikah dan punya anak-anak yang imut dan lucu (hehe..). Semoga saja segalanya kelak dapat berjalan lancar. Tapi tak mungkin, pasti paling tidak dalam hidup ini ada rintangan yang harus dihadapi yang menguji sejauh mana kita dapat membuat keputusan dalam hidup kita masing-masing.
Semua itu tadi hanya bisa terjadi jika Allah memberiku waktu dan kesempatan. Karena bagaimanapun kita tak akan tahu sampai mana umur kita ditentukan. Jadi, yang bisa dilakukan adalah menekuni dan menjalani dengan sebaik dan semaksimal mungkin kehidupan kita sekarang.
Oh ya, ini ada sedikit foto-foto sebelum keberangkatan Mas Aul, eh salah, kepulangan maksudnya.




Buat Mas Aul : Selamat menempuh dan menjalani jalan hidup yang telah kau pilih. Semoga Allah menlindungimu. Ganbatte !!!

No comments:

Post a Comment